Panduan dan Bacaan Doa Memandikan Jenazah Mayit Laki-laki – Pada kasempatan ini Pengetahuan Islam akan membahas tentang Memandikan Jenazah. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan panduan serta bacaan doa memandikan jenazah pada mayit laki-laki dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelas dan mudah dipahaminya bisa Anda lihat artikel berikut ini.
Panduan dan Bacaan Doa Memandikan Jenazah Mayit Laki-laki
Memandikan mayit merupakan salah satu dari fardhu kifayah bagi umat muslim, yang mana bila sudah ada yang melakukannya maka gugur kewajiban bagi sebagian yang lain. Namun bila mana tidak ada yang memandikannya maka akan mendapatkan dosa.
Perkara kewajiban bagi orang yang hidup terhadap mayit :
Seperti halnya yang sudah kita ketahui bahwa kewajiban dari mengurus mayit ada 4 hal yang harus dilakukan agar gugur kewajiban dari fardhu kifayah, antara lain yaitu:
- Memandikan
- Mengkafani
- Menyolatkan
- Menguburkan
Serta ada 2 hal bagi mayit yang tidak perlu unutk dimandikan serta disholatkan, antara lain yaitu:
- Orang yang gugur/mati dalam keadaan jihad fi sabilillah.
- Siqith (anak keluron yaitu anak yang lahir belum sempurna 4 bulan. Sehingga ada teriakan atau bersin. Maka apabila lahir ada suara walaupun sedikit dalam arti sempat hidup walaupun satu detik maka hukumnya sama dengan yang sudah besar).
Tata Cara Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa
Pada jenazah laki-laki dewasa diharuskan untuk dimandikan oleh laki-laki juga, dan untuk mayit perempuan oleh perempuan juga. Tidak diperbolehkan memandikan walaupun itu anaknya sendiri kecuali pada keadaan dorurat/terpaksa.
Adapun istri atau suami memandikan tentu diperbolehkan akan tetapi bila mana ada kaum sesama jenisnya lebih baik dilakukan oleh mereka. Alasannya agar tidak menimbulkan fitnah, adapun bila tidak menimbulkan fitnah maka diperkenankan.
Pada proses memandikan jenazah hendaknya dilakukan pada tempat yang tertutup walupun itu jenazah laki-laki kecuali pada keadaan dhorurat dan yang menandikan sebaiknya merupakan keluarga terdekat mayit.
Dalam proses memandikan jenazah merupakan pertama yang dilakukan dalam mengurusi jenazah dan juga termasuk tindakan memuliakan dan membersihkan jasad mayit sendiri.
Tata Cara dan Aturan Memandikan Jenazah
Pada proses memandikan mayit tentu terdapat aturan dan tata cara yang perlu di lakukan dalam proses memandikan mayit.
Dalam hal ini para ulama menjelaskan bahwa ada 2 macam dalam memandikan mayit/jenazah, antara lain:
- Melakukan dengan cara sederhani yaitu melaksanakan kewajiban saja.
- Melakukan dengan cara sempurna yaitu melaksanakan kewajiban dan sunahnya dalam memandikan mayit.
Cara Memandikan Jenazah yang Menggugurkan Kewajiban
Dalam hal ini memandikan mayit hanya melaksanakan demi gugurnya kewajiban dalam fardu kifayah. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safînatun Najah (Beirut: Darul Minhaj, 2009):
أَقَلُّ الْغُسْلِ تَعْمِيْمُ بَدَنِهِ بِالْمَاءِ
Artinya: “Setidak-tidaknya memandikan mayit itu harus meratakan air ke seluruh anggota badan mayit dengan air.”
Sesuai dengan keterangan diatas yaitu hanya sekedar menggugurkan kewajiban dan sah menurut hukum. Maka cukup air disiramkan pada seluruh anggota badan mayit secara merata, begitu saja sudah cukup.
Memandikan Jenazah Laki-laki Dewasa yang Sempurna
Dalam hal ini disamping melakukan kewajiban tentu dilengkapi dengan kesunahan dalam memandikan mayit, sepertihalnya diterangkan oleh Syekh Salim :
وَأَكْمَلُهُ اَنْ يَغْسِلَ سَوْأَتَيْهِ وَأَنْ يَزِيْلَ الْقَذْرَ مِنْ أَنْفِهِ وَأَنْ يُوْضِأَهُ وَأَنْ يَدْلُكَ بَدَنَهُ بِالسِّدْرِ وَأَنْ يَصُبَ الْمَاءَ عَلَيْهِ ثَلَاثًا
Artinya: “Dan adapun sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua pantatnya, dan agar menghilangkan kotoran dari hidungnya, kemudian mewudhukannya, menggosok badannya dengan daun bidara, dan menyiramnya dengan air sebanyak tiga kali.”
Syarat Orang yang Memandikan Jenazah
- Muslim
- Ber’akal
- Baligh
- Jujur dan Sholih
- Amanah, mengerti hukum serta tata cara memandikan Jenazah
- Bisa/dapat menutupi aib Jenazah
Urutan dalam Memandikan Jenazah Laki-laki
- Laki-laki yang masih ada hubungan keluarga seperti: anak, adik, kakak, bapak, atau kakek.
- Istrinya, karena istri boleh mendikan jenazah suaminya.
- Laki-laki lain yang tidak ada hubungan keluarga.
- Perempuan yang masih berstatus Muhrim (yang haram dinikah).
Cara Memandikan Jenazah Dengan Sempurna
- Periksalah kuku jenazah, jika kukunya panjang maka dipotong dulu ukuran normal.
- Periksa bulu ketiaknya, jika panjang sebaiknya dicukur. dan bulu kemaluan tidak boleh dicukur sabab itu adalah aurat.
- Selanjutnya angkat kepala jenazah sampai setengah duduk lalu tekan perutnya supaya kotorannya keluar.
- Kemudian siram seluruh tubuh jenazah sampai kotoran yang keluar dari perut tidak ada yang menempel pada tubuhnya.
- Bersihkan qubulnyq (kemaluannya) dan dubur supaya tidak ada kotoran yang menempel
- Pada saat membersihkan qubul dan dubur mestinya memakai sarung tangan supaya tangan tidak menyentuh kemaluan jenazah secara langsung.
- Setelah kotoran dalam perut sudah bersih, selanjutnya adalah menyiram jenazah, silaman dimulai dari anggota tubuh sebelah kanan, mulai kepala, leher, dada, perut, paha sampai kaki paling ujung. Sambil baca doa. Sakollahu shobiba rohmatihi waridwanihi
- Basuh jenazah dengan menuangkan air ketubuh jenazah, lalu bagian tubuh juga digosok perlahan dengan atangan atau kain handuk yang halus sambil berdoa: Sakollahu shobiba rohmatihi waridwanihi
- Apabila sudah selesai dimandikan, orang yang memandikan mewudhukannya seperti wudhu yang biasa dilakukan sebelum sholat, yang perlu diingat adalah jangan memasukan air ke dalam hidung dan mulut jenazah, akan tetapi cukup dengan cara membasahi jari yang dibungkus dengan kain atau sarung tangan lalu bersihkan bibir jenazah dengan menggosok gigi dan kedua lubang hidung jenazah sampai bersih.
- Menyela-nyela jenggot dan mencuci rambut jenazah dengan air perasan daun bidara, dan sisanya dapat digunakan untuk membasuh sekujur tubuh jenazah kalau meang daun bidaranya ada, kalau tidak ya tidak perlu.
- Setelah itu keringkan tubuh jenazah dengan menggunakan handuk, selanjutnya tinggal mengkafani.
Bacaan Doa Pada Saat Memadikan Jenazah
Berikut ini adalah beberapa bacaan doa pada saat proses memandikan jenazah atau mayit yang perlu Anda ketahui.
-
Bacaan Memejamkan Mata Mayit yang masih terbuka
Bila melihat orang yang meninggal dan matanya masih tidak mejam / masih terbuka, maka pejamkanlah dengan secara perlahan sambil membaca Bismilahirrahmanirrahim.
-
Bacaan Untuk Memajamkan Mata Mayit
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ
(Bismillahirrohmanirrohim. Bismilahi wa’ala milati rosulillahi solallahu ‘alaihi wasalam)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Dengan Nama Allah dan tetap di atas Agama Rasulullah Sollallahu ‘alai wa sallam.
-
Bacaan untuk Menggotong Mayit
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ
(Bismillahirrohmanirrohim. Bismilahi wa’ala milati rosulillahi solallahu ‘alaihi wasalam)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Dengan Nama Allah dan tetap di atas Agama Rasulullah Sollallahu ‘alai wa sallam.
-
Bacaan Niat Memandikan Mayit Laki-laki Dewasa
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلَّهِ تَعَالَى
(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-gusla ‘ala hadzal-mayiti fardho kifayatin lilhita’ala)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mandi (Memandikan) atas mayit ini Karena Allah Ta’ala
-
Doa menggosok mayit yang sedang di mandikan dengan s@bun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ سَقَى اللهُ صَبِيْبَ رَحْمَتِهِ وَرِضْوَانِهِ
(Bismillahirrohmanirrohim. Sakollahu shobiba rohmatihi waridwanihi)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Semoga Allah Menuangkan Rahmat dan Keridhoan-Nya
-
Niat Mengistinjakkan Mayit Laki-laki Dewasa
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْإِسْتِنْجَاءَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-istinja-a ‘ala hadzal-mayiti lilahi ta’ala)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mengistinjakkan Atas Jenazah ini Karena Allah Ta’ala
-
Niat Mewudhukan Mayit Laki-laki Dewasa
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ عَلَى هَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-wudhu-a ‘ala hadzal-mayiti lilahita’ala)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat berwudhu (Mewudhukkan) atas mayit ini Karena Allah Ta’ala
-
Doa Setelah Mewudhukan Mayit Laki-laki Dewasa
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْهُ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
(Allahummaj’alhu minatawabina waj’alhu minal-mutathohirin)
Artinya: Ya Allah Jadikan dia masuk pada golongan orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah dia masuk di golongan orang-orang yang bersih
-
Niat Mandi setelah Memandikan Mayit
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِغُسْلِ الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Bismillahirrohmanirrohim. Nawaitul-ghusla lighuslil-mayiti lilahita’ala)
Artinya: Dengan Nama Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang, Saya Niat Mndi karena Memandikan Mayit Karena Allah Ta’ala
-
Bacaan Ketika Mengkafani Mayit
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ
(Allahumma Shollia ‘ala Sayidina Muhammadin, Asyhadu AnLaa-ilaha illallah, wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah)
Artinya: Ya Allah Berikanlah Rahmat atas Penghulu kami Nabi Muhammad s.a.w., Aku bersaksi Bahwa Tidak ada Tuhan yang hak wajib disembah kecuali Alallah, dan Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah Utsan Allah.
Perkara Sunah Dalam Memandikan Mayit
Terdapat juga beberapa sunah selain membaca doa pada keterangan diatas, yang mana dijelaskan oleh Syekh Nawawi dalam Kitab Kasyifatus Saja antara lain yaitu:
- Disunahkan basuhan yang pertama dengan daun bidara, basuhan kedua untuk menghilangkan daun bidara, dan basuhan ketiga dengan air bersih yang diberi sedikit kapur barus yang sekiranya tidak sampai merubah air. Pada tiga basuhan tersebut terhitung sebagai satu kali basuhan dan disunahkan untuk mengulanginya dua kali lagi seperti basuhan-basuhan tersebut
- Ketika Memandikan harus diupayakan dalam menyiramkan air pada tubuh mayit itu 3x.
- Hindarkan penggunaan pada air Musta’mal.
- Siramkan air mulai dari arah kepala sampai ke kaki.
- Gosok dengan perlahan pada Tubuh Mayit dengan s@bun atau air s@bun.
- Siram menggunakan air dengan hitungan ganjil sambil digosok.
- Baringkan mayit dan hadapkan ke sebelah kiri.
- Siram dengan air hingga ke bagian belakang kemudian di s@bun lalu disiram lagi dengan hitungan ganjil dan digosok sampai bersih.
- Baringkan lagi mayit ke sebelah kanan kemudian siram dengan air terus di s@bun lalu disiram lagi dengan hitungan ganjil dan digosok sampai bersih.
- Bersihkan semua kotoran yang ada dibawah kuku tangan dan kakinya
- Jenazah aga diduduk sedikit miring ke belakang dengan ditopang tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya mengurut bagian perut jenazah agar ditekan agar apa yang ada di alam perutnya keluar. Kemudian yang memandikan memakai sarung tangan atau membungkus tangan kirinya lalu membasuh lubang kubul dan dubur mayit.
- Bersihkan mulut dan hidungnya lalu mewudhukannya sebagaimana melakukan wudhunya bagi orang yang hidup.
Demikian penjelasan tentang Panduan dan Bacaan Doa Memandikan Jenazah Mayit Laki-laki, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.